Kriteria kelayakan regional merupakan salah satu dasar pertimbangan untuk menentukan kelayakan pengembangan kawasan industri di suatu wilayah. Ada beberapa indikator yang berkaitan dengan penilaian kelayakan regional, yakni:
1. Kondisi Wilayah Belakang (Hinterland)
2. Persaingan dengan Wilayah Sekitarnya
3. Lokasi Strategis
4. Kebutuhan Permintaan Lahan Industri
5. Kecenderungan Industri Yang berkembang
6. Ketersediaan Prasarana Transportasi Regional
7. Ketersediaan Jaringan Utilitas
8. Masalah Lingkungan
9. Ketersediaan Sumberdaya Manusia
10. Jaminan Keamanan
1. Potensi Wilayah Belakang (Hinterland)
Kondisi wilayah hinterland perlu menjadi pertimbangan dalam penilaian "kelayakan pengembangan kawasan industri yakni sampai sejauh mana potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah hinterland sudah diolah oleh industri hulu/dasar yang bersifat raw material oriented. Sementara jenis industri yang akan dikembangkan di kawasan industri lebih bersifat footloose industry serta memanfaatkan kentungan lokasi.
2. Persaingan dengan Wilayah Sekitarnya
Kriteria lain yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan pengembangan kawasan industri adalah mencermati wilayah lain di sekitarnya apakah sudah atau tidak ada kawasan industri, terutama yang berada dalam satu sistem jaringan transportasi regional dengan satu outlet (pelabuhan) dimana persaingan usaha kawasan industri akan terjadi dalam radius 100 Km. Apabila di wilayah yang berdekatan sudah memiliki kawasan industri namun sistem jaringan transportasi regional menuju outlet tidak sama, maka masih dimungkikan untuk mengembangkan kawasan industri.
3. Lokasi Strategis
Suatu wilayah akan layak untuk mengembangkan kawasan industri bilamana wilayah tersebut secara regional terkoneksi dengan system jaringan perekonomian yang cukup baik dengan wilayah lain. Dalam pertimbangan ini indikator yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan pengembangan kawasan industri adalah bagaimana wilayah tersebut memiliki keuntungan lokasi (location advantage) dan posisi geografis yang strategis terhadap system jaringan perekonomian global dan regional terutama melalui jalur transportasi laut maupun transportasi darat.
4. Kebutuhan Permintaan Lahan Industri
Suatu wilayah akan layak untuk mengembangkan kawasan industri apabila dalam wilayah tersebut kebutuhan permintaan lahan industri cukup tinggi. Kebutuhan minimum lahan untuk suatu kawasan industri layak dikembangkan adalah 20 Ha dengan waktu pengembalian investasi maksimal 3 tahun. Dengan demikian jika dilihat dari kebutuhan lahan, suatu kawasan industri akan layak dikembangkan di suatu wilayah jika permintaan lahan rata-rata per tahunnya sekitar 7 – 10 Ha. Besaran kebutuhan lahan untuk pengembangan kawasan industri yang cukup ideal adalah sekitar 100 Ha. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan upaya-upaya spekulasi tanah.
5. Kecenderungan Industri Yang berkembang
Suatu wilayah akan layak untuk mengembangkan kawasan industri apabila perkembangan industri manufaktur dan pengolahan dengan tingkat pertumbuhan minimum 5 unit usaha (rata-rata kebutuhan lahan industri manufaktur sekitar 1,32-1,34 Ha).
Perkembangan industri di suatu wilayah sulit untuk diprediksi secara tepat. Namun dalam suatu wilayah terdapat kecenderungan tumbuhnya industri dalam satu keterkaiatan input-output, dimana terdapat satu atau dua industri utama dan didukung oleh industri-industri lainnya sebagai vendor.
6. Ketersediaan Prasarana Transportasi Regional
Kelayakan untuk mengembangkan kawasan industri di suatu wilayah sangat erat kaitannya dengan ketersediaan prasarana transportasi regional untuk mendukung pemasaran maupun bahan baku. Adapun prasarana transportasi regional yang dibutuhkan
a. Ketersediaan pelabuhan laut untuk difungsikan sebagai simpul outlet produk industri
b. Sistem jaringan jalan regional (Arteri dan Kolektor Primer) akan berfungsi untuk menghubungkan antara suatu wilayah dengan pelabuhan (outlet)
7. Ketersediaan Jaringan Utilitas
Selain ketersediaan prasarana transportasi regional, hal yang cukup penting untuk dipertimbangkan sebagai salah satu kriteria dalam pengembangkan kawasan industri adalah sbb:
§ Ketersediaan sumberdaya listrik dengan kapasitas yang memadai serta sistem distribusi jaringan listrik
§ Ketersediaan Sumber Air sebagai air baku industri baik bersumber dari air permukaan, air tanah maupun PDA
§ Ketersediaan jaringan telekomunikasi yang mampu memenuhi permintaan untuk kebutuhan kawasan industri
8. Masalah Lingkungan
Salah satu faktor yang mendorong tumbuhnya kawasan industri adalah karena adanya tekanan pertumbuhan industri secara individual yang sudah menimbulkan gangguan dan pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya.
Bila sudah terjadi konflik pemanfaatan lahan antara industri dengan permukiman, maka sudah sepatutnya industri tersebut diarahkan ke dalam kawasan industri.
Apabila konflik kepentingan antara pemanfaatan lahan industri dengan permukiman sudah semakin meningkat maka sudah selayaknya wilayah tersebut untuk segera mengembangkan kawasan industri.
9. Ketersediaan Sumberdaya Manusia
Suatu wilayah akan layak untuk mengembangkan kawasan industri bilamana wilayah tersebut memiliki potensi sumberdaya manusia dengan kualifikasi SLTP ke atas dalam jumlah yang memadai. Kebutuhan tenaga kerja untuk setiap hektar kawasan industri yang akan dikembangkan berkitar antara 90 – 110 orang. Jadi apabila suatu wilayah akan mengembangkan kawasan industri seluas 100 Ha maka akan membangkitkan kebutuhan tenaga kerja sebesar 9.000 – 11.000 orang dengan tingkat pendidikan SLTA ke atas.
10. Jaminan Keamanan
Jaminan keamanan merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan industri. Layak tidaknya suatu daerah mengembangkan kawasan industri sangat bergantung dengan seberapa mampu wilayah tersebut menjamin keamanan bagi investor yang telah mengembangkan industrinya di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar