Pada dasarnya manajemen permintaan didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusun MPS mengetahui dan menyadari semua permintaan produk itu. Secara garis besar aktivitas-aktivitas dalam manajemen permintaan dapat dikategorikan ke dalam dua aktivitas utama, yaitu order services dan forecasting.
Order services merupakan suatu proses yang mencakup aktivitas penerimaan pesanan, order entry, serta order promising berkaitan dengan produk dari perusahaan. Aktivitas forecasting merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan produk sehingga produk tersebut dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam manajemen permintaan adalah tidak perlu meramalkan hasil-hasil yang dapat dihitung. Produk yang tergolong dalam dependent demand tidak boleh diramalkan, tetapi harus dihitung, sedangkan peramalan hanya boleh dilakukan untuk produk independent demand.
Dependent demand didefinisikan sebagai permintaan terhadap material atau part yang berkaitan langsung dengan struktur bill of material untuk produk akhir. Contohnya apabila kita telah mengetahui bahwa kita akan memproduksi 100 buah mobil maka kita harus menyediakan 500 ban. Dalam contoh tersebut, permintaan terhadap ban disebut sebagai dependent demand, karena terkait langsung dengan struktur bill of material.
Independent demand adalah permintaan terhadap material yang tidak terkait dengan bill of material. Produk yang tergolong ke dalam independent demand merupakan proyek untuk peramalan. Contohnya dalam industri mobil, permintaan untuk produk mobil adalah independent demand sehingga dapat diramalkan, sedangkan permintaan untuk ban mobil yang terkait dengan bill of material harus dihitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar