Teori path-goal tentang kepemimpinan telah dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja para bawahan. Dampak kegiatan kepemimpinan terhadap kepuasan para bawahan tidak usah sama dengan dampak usaha bawahan. Tergantung kepada situasi, perilaku pemimpin dapat mempengaruhi sama terhadap keduanya, atau keduanya secara berbeda, atau hanya satu dan tidak yang lainnya.
Variabel-variabel intervensi dari teori path-goal menjelaskan bagaimana perilaku dari seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan usaha dari bawahan. Variabel-variabel intervensi tersebut dipinjam dari sebuah teori motivasi yang disebut expectancy theory (Georgopoulos, Mahoney, & Jones, 1957; Vroom, 1964). Terdapat berbagai versi mengenai expectancy theory tersebut, namun semuanya menjelaskan motivasi kerja dalam hubungannya dengan proses pemilihan
Pada tahun 1980an, para peneliti manajemen menjadi tertarik kepada cara para pemimpin mengubah dan menghidupkan kembali organisasi-organisasi. Subjek tersebut khususnya relevan untuk suatu waktu ketika banyak perusahaan Amerika mendadak menyadari kebutuhan untuk mengubah cara-cara dari banyak hal yang dilakukan demi kelangsungan hidupnya dalam menghadapi persaingan ekonomi yang makin meningkat dari perusahaan-perusahaan luar negeri. Kepemimpinan transformasional menunjuk kepada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Beberapa teori tentang kepemimpinan transformasional mempelajari juga bagaimana para pemimpin mengubah budaya dan struktur organisasi agar lebih konsisten dengan strategi-strategi manajemen untuk mencapai sasaran organisasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar