Analisis tapak harus menyatakan sifat, struktur dan potensi tapak tersebut. Dalam menemukan sifat dan mengandalkannya untuk mengilhami tataguna tanah yang semestinya, analisis tapak harus mempertimbangkan dan merekam hal-hal yang terkait dengan tataguna tanah, topografi, drainase, tanah, vegetasi, iklim, kondisi yang ada serta ciri khusus (Chiara dan Koppelman, 1978 dengan perubahan).
Analisis tapak ini biasanya dilakukan pada peta topografi dengan skala 1 : 1.000. Peta ini harus mencakup tidak hanya daerah calon kawasan industri saja, tetapi juga daerah di sekitarnya.
Hal-hal yang harus dianalisis adalah :
1. Tataguna Lahan yang Berdekatan, meliputi :
· Jenis dan dampak tataguna tanah yang berdekatan,
· Arah dan jarak fasilitaspelayanan,
· Jalur dan pemberhentian transportasi umum.
2. Topografi, meliputi :
· Topografi dasar,
· Bentuk permukaan tanah khusus atau unik,
· Persentase kemiringan.
3. Drainase, meliputi :
· Daerah aliran sungai,
· Cekungan drainase,
· Daerah rawa.
4. Tanah, meliputi :
· Kedalaman dan kondisi permukaan tanah,
· Titik pengambilan sampel tanah.
5. Vegetasi, meliputi :
· Letak dan masa pohon yang ada,
· Jenis tutupan tanah.
6. Iklim
· Arah angin,
· Sudut matahari,
· Intensitas hujan rata-rata bulanan dan hari hujan.
7. Kondisi yang ada; meliputi :
· Jaringan utilitas yang ada,
· Pergerakan/sirkulasi yang saat ini ada.
8. Ciri khusus, meliputi :
· Danau atau kolam (bila ada),
· Ciri lahan khusus dan batuan,
· Pemandangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar