Sabtu, 23 Agustus 2008

Analisis Kelayakan Lokasi Kawasan Industri

Kriteria kelayakan pemilihan lokasi kawasan industri menjadi suatu hal yang sangat penting jika suatu wilayah akan mendirikan suatu kawasan industri dalam rangka menunjang perkembangan industri wilayah tersebut atau dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang bagi kegiatan industri. Hal pokok yang harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi kawasan industri adalah mengacu pada tujuan kawasan industri sendiri yang merupakan tools atau alat bagi suatu wilayah untuk menarik investor untuk mendirikan industri di wilayah tersebut sekaligus sebagai bentuk pengendalian terhadap pemanfaatan lahan dan dampak industri itu sendiri. Oleh karena itu kepentingan investor dan pemerintah serta masyarakat harus dapat diakomodasi secara maksimal.

Analisis kelayakan lokasi kawasan industri ini Kawasan industri menggunakan data peta dengan skala minimal 1 : 10.000. Analisis kelayakan ini dilakukan dengan melakukan analisis tumpang susun (overlay) beberapa peta tematik. Beberapa data yang digunakan untuk analisis kelayakan lokasi kawasan industri adalah :
1. Kemiringan Lereng; Kemiringan lerang yang sesuai untuk kegiatan industri adalah berkisar 0 – 25 %, pada kemiringan 25 – 45 % dapat dikembangkan kawasan industri dengan perbaikan kontur, dan pada kemiringan diatas 45 % tidak dapat digunakan sebagai kawasan industri.
2. Peta Penggunaan Lahan; Kawasan industri tidak boleh dibangun pada lahan pertanian sawah produktif atau beririgasi teknis. Disamping itu kawasan industri juga tidak boleh dibangun dekat dengan pemukiman (minimal berjarak 2 Km dari permukiman dan berjarak 15–20 Km dari Pusat Kota).
3. Peta Jaringan Sarana dan Prasarana terdiri dari :
· Jaringan jalan,
· Jaringan telekomunikasi,
· Jaringan listrik atau sumber energi,
4. Peta Jaringan Sungai; idealnya suatu kawasan industri berjarak 5 km sungai tipe C atau D.
5. Peta Daya Dukung Lahan; daya dukung lahan akan mempengaruhi teknologi dan biaya pembangunan kontruksi bangunan pabrik maupun prasarana dan sarana pendukungnya. Oleh karena itu agar diperoleh efisiensi dalam pembangunannya sebaiknya nilai daya dukung tanah (sigma) berkisat antara: 0,7 - 1,0 kg/cm2.
6. Harga Lahan; Hal yang paling sensitif yang akan mempengaruhi investor dalam menentukan pilihan apakah akan mendirikan pabriknya di kawasan industri atau tidak adalah harga lahan yang ditawarkan oleh pengelola kawasan industri.
Analisis kelayakan akan lebih cepat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Beberapa software SIG yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tumpang susun antara lain adalah ARC INFO dan ARC VIEW. Analisis menggunakan softwarte SIG ini saat ini baru dapat dilaksanakan dengan sekali analisis meng-overlay dua tema peta, sehingga untuk enam kriteria diatas harus dilakukan minimal sebanyak 5 kali proses overlay (satu proses overlay biasanya hanya memakan waktu bebera menit, tergantung besar kecilnya ukuran data). Berdasarkan hasil analisis tersebut akan secara cepat dapat ditunjukkan lokasi-lokasi yang sesuai dan dapat dengan cepat juga dihitung luasnya.

Apabila data-data tidak berupa peta, tetapi berupa database analisis kesesuaian lokasi ini dapat digunakan dengan menggunakan fasilitas Query. Perintah Query merupakan perintah untuk menampilkan data atau memilih data dengan kriteria-kriteria tertentu.

Perbedaan analis kelayakan lokasi ini dengan kelayakan lokasi regional, adalah dalam analisis kelayakan lokasi ini tidak dikenal pembobotan dan skoring. Dalam analisis kelayakan lokasi ini hanya dikenal dua kriteria, yaitu (1) sesuai, dan (2) tidak sesuai, sehingga hasil akhir dari anlisis lokasi ini adalah deleniasi lokasi yang sesuai untuk kawasan industri.

Tidak ada komentar: