Jumat, 22 Agustus 2008

Hakikat Budaya Organisasi

Schein (1992) mendefinisikan budaya sebagai asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasar yang dirasakan bersama oleh para anggota dari sebuah kelompok atau organisasi. Asumsi-asumsi dan keyakinan tersebut menyangkut pandangan kelompok mengenai dunia dan kedudukannya dalam dunia tersebut, sifat dari waktu dan ruang lingkup, sifat manusia, dan hubungan manusia. Schein membedakan antara keyakinan-keyakinan yang mendasari (yang tidak dapat disadari) dan nilai-nilai yang menyertai, yang dapat konsisten maupun tidak dengan keyakinan-keyakinan tersebut.
Keyakinan-keyakinan yang melandasi mewakili budaya kelompok atau organisasi yang berupa tanggapan-tanggapan yang dipelajari (learned responses) terhadap masalah-masalah kelangsungan hidup dalam lingkungan eksternal dan masalah-masalah integrasi internal. Masalah eksternal yang utama merupakan misi inti (core mission) atau alasan (cause) bagi eksistensi organisasi tersebut, sasaran-sasaran konkret yang didasarkan atas misi tersebut, strategi-strategi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, dan cara-cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai sasaran tersebut. Kebanyakan organisasi mempunyai sasaran majemuk dengan prioritas-prioritas yang membedakan dan beberapa sasaran mungkin tidak sedemikian jelas dibanding dengan yang lain. Kesepakatan mengenai sebuah misi umum tidak langsung meyatakan kesetujuan mengenai sasaran-sasaran tertentu atau prioritas relatif mereka.
Fungsi penting dari budaya adalah untuk membantu kita memahami lingkungan dan menentukan cara menanggapinya, dan dengan demikian mengurangi ketegangan, ketidakpastian, dan kekacauan. Masalah-masalah internal dan eksternal tersebut saling berhubungan dengan ketat, dan organisasi-organisasi harus menghadapinya secara simultan. Selagi pemecahan-pemecahan dikembangkan melalui pengalaman, ia menjadi asumsi-asumsi yang dirasakan bersama yang diteruskan kepada para anggota baru. Selang beberapa waktu, asumsi-asumsi tersebut menjadi demikian familiar sehingga para anggota tidak lagi menyadarinya.

Tidak ada komentar: