Di dalam MCDM, decision maker (DM) mungkin menggunakan berbagai cara untuk menyatakan preferensinya terhadap berbagai alternatif ataupun berbagai kriteria beserta bobotnya, misalnya dalam bentuk preference orderings, utility value vector, fuzzy preference relation, selecte subset, fuzzy selected subset, normal preference relation, linguistic terms, dan pairwise comparison (Ma dkk., t.t.; Chiclana dkk., 1998). Dibandingkan dengan bentuk-bentuk preferensi yang lain, fuzzy preference relation memiliki keunggulan di dalam agregasi dan generality-nya (Chiclana dkk., 1998, dalam Ma dkk., t.t.).
Di dalam fuzzy preference relation (Zhang dan Ma, t.t.), preferensi DM didefinisikan oleh suatu binary fuzzy relation P terhadap kriteria C, dimana P merupakan pemetaan C x C [0, 1] dan menggambarkan derajat preferensi kriteria Ci terhadap kriteria Cj. Nilai P diasumsikan resiprokal, atau per definisi, (i) pij + pji =1, i, j = 1, 2, ..., n, i j, dan (ii) pii = - (simbol ‘-‘ berarti bahwa DM tidak perlu memberikan informasi preferensi apa pun pada kriteria Ci), i.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar