Jumat, 22 Agustus 2008

Permasalahan Fuzzy Multi-objective Multiple Participant Decision Making

Pengambilan keputusan seringkali berada dalam situasi yang kompleks dan berubah sangat cepat (Ma dkk., t.t.) yang ditandai dengan adanya ketidakpastian (Narasimhan, 1980) serta melibatkan banyak kriteria, banyak tujuan, maupun banyak partisipan. Dalam situasi demikian itu, Akter dan Simonovic (2002) menyatakan bahwa penggunaan teori himpunan fuzzy untuk menggambarkan berbagai macam ketidakpastian yang berkenaan dengan lingkungan keputusan yang bersangkutan adalah “sangat memberi harapan”. Digabungkan dengan metode multi-objective, seperti compromise programming dan goal programming, pendekatan fuzzy juga mampu mendukung keputusan kelompok, untuk mencerminkan pendapat kolektif dan keputusan-keputusan yang saling konfliktual (Akter dan Simonovic, 2002).
Di dalam permasalahan demikian, penentuan tujuan maupun kriteria dapat dilakukan dengan berdasarkan pada teori, penelitian empiris, maupun akal sehat (Mwasi, 2001). Lebih lanjut, identifikasi kriteria dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatoris oleh sekelompok pakar dari berbagai disiplin ilmu (Mwasi, 2001). Yang termasuk kategori ini adalah delphi method. Selain dengan cara demikian, Ma dkk. (t.t.: 8) maupun Akter dan Simonovic (2002: 39-43) menyebutkan beberapa metode yang lain, di antaranya brainstorming, brainwriting, nominal group technique (NGT), voting, serta multiple vote method.
Sedangkan penetapan bobot tiap-tiap kriteria dan/ atau tiap-tiap tujuan dapat ditempuh dengan terlebih dahulu mencari preferensi tiap-tiap partisipan terhadap berbagai kriteria dan/ atau tujuan tersebut dengan menggunakan beberapa metode (Ma dkk., t.t.: 8-11), salah satu di antaranya adalah fuzzy preference relation. Selanjutnya fuzzy preference relation dari tiap-tiap partisipan tersebut diagregasi, di antaranya dengan menggunakan operator ordered weighted averaging (OWA) (Yager, 1988, 1993, 1996, 1998, dalam Ma dkk., t.t.: 12-13). Terakhir, operator tersebut digunakan sebagai dasar untuk memperoleh bobot dari tiap-tiap kriteria dan/ atau tiap-tiap tujuan (Ma dkk., t.t.: 13-14).

Tidak ada komentar: