Menurut Gasperz terdapat sembilan langkah yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem peramalan dalam manajemen permintaan yaitu:
1. Menentukan tujuan dari peramalan
2. Memilih item independent demand yang akan diramalkan
3. Menentukan horizon waktu dari peramalan (jangka pendek, menengah atau panjang)
4. Memilih model-model peramalan
5. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan
6. Validasi model peramalan
7. Membuat peramalan
8. Implementasi hasil-hasil peramalan
9. Memantau keandalan hasil peramalan
Tujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk meramalkan permintaan dari item-item independent demand di masa yang akan datang. Selanjutnya dengan mengkombinasikannya dengan pelayanan pesanan (order service) yang bersifat pasti, kita dapat mengetahui total permintaan dari suatu item atau produk agar memudahkan manajemen produksi dan inventori. Perencanaan produksi dan inventori, termasuk kapasitas dan sumber daya lainnya dalam industri manufaktur, sebaiknya mengacu pada data total permintaan produk di masa yang akan datang. Dengan demikian jelas bahwa tujuan utama peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dari manajemen produksi dan inventori dalam industri manufaktur.
Pemilihan item-item independent demand yang akan diramalkan tergantung pada situasi dan kondisi aktual dari masing-masing industri manufaktur. Namun yang terpenting bagi manajemen industri adalah memperhatikan bahwa item-item independent demand adalah item-item yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur Bill Of Material untuk produk akhir yang akan dibuat oleh industri manufaktur itu. Jelas dalam setiap industri manufaktur, produk akhir merupakan item independent demand yang dipilih untuk diramalkan.
Penentuan horizon waktu peramalan akan tergantung pada situasi dan kondisi aktual dari masing-masing industri manufaktur serta tujuan dari peramalan itu sendiri. Bagaimanapun juga, peramal harus menentukan interval ramalan. Alternatif umum yang dipilih adalah menggunakan interval waktu: harian, mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan. Dalam sistem peramalan berlaku aturan bahwa semakin jauh periode di masa mendatang yang diramalkan, dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, hasil ramalan akan semakin kurang akurat. Dengan demikian semakin panjang horizon waktu peramalan, hasil-hasil ramalan akan semakin kurang akurat. Dalam industri manufaktur, pemilihan interval waktu mingguan dimaksudkan untuk peramalan jangka pendek (short range forecasts) sedangkan interval waktu bulanan untuk peramalan jangka menengah (mid range forecasts) dan interval waktu triwulan untuk peramalan jangka panjang (long range forecasts).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar