Pendekatan sistem untuk mutu berawal dari prinsip-prinsip dasat total quality bahwa kepuasan pelanggan tidak dapat dicapai dengan hanya konsentrasi kepada salah satu aspek pabrik atau perusahaan saja. Teknik desain, analisis keterandalan, perlengkapan inspeksi mutu, mencari dan memecahkan masalah penolakan, pen- didikan operator, atau studi-studi kemampuan memelihara – masing-masing menjadi penting pada fasenya. System mutu total (total quality system) adalah dasar dari TQM. Ciri sistem mutu total modern adalah efektivitas, yang menjadi landasan untuk mengendalikan kegiatan ekonomi yang kompleks agar memberi manfaat baik pada peningkatan kepuasan mutu pelanggan dan biaya-biaya mutu yang lebih rendah.
Mutu dan strategi perusahaan, merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan oleh sebuah organisasi usaha untuk bersaing dan eksis dalam suatu pasar. Oleh karena itu, konsep dan filosofi Kaizen yang berarti “perbaikan yang terus menerus” menjadi perlu. TQM bukan gugus/kelompok mutu, pengendalian proses secara statistis, atau segala instrumen lainnya yang dikembangkan dan diajarkan oleh Deming dan lainnya. Instrumen seperti itu perlu karena me- mungkinkan orang-orang melaksanakan aktivitas-aktivitas yang memproduksi mutu, tetapi alat-alat tersebut bukan TQM. Untuk memahami suatu dasar secara alamiah dari TQM, harus diperhatikan dua aspek yaitu: pelanggan (customer) dan budaya (culture).
Definisi JIS memberi pemahaman yang tepat tentang TQM sebagai sebuah konsep baru. Konsep baru ini memiliki dua bagian: Pertama, menunjuk pada “a system of means”, yaitu bahwa, means merupakan bagian dari kekayaan, dan mereka digunakan secara sistematis, sebagai suatu pendekatan koheren dan terintegrasi. Kedua, definisi ini memusatkan pada peresapan dan ketekunan memuaskan para pelanggan dan melayani apa yang mereka inginkan. Standar sederhana ini membuat kejelasan tentang arti pengendalian mutu terpadu yang lebih dari sekedar sebuah kumpulan alat-alat dan teknik-teknik, bahwa hal itu meliputi perhatian pada para pelanggan dan pada sebuah sistem yang memiliki karakteristik-karakteristik yang jelas. Dengan demikian, TQM – yang awalnya adalah persepsi Amerika tentang manajemen mutu – dapat dikatakan sebagai suatu sistem untuk menerapkan Kaizen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar