Rabu, 20 Agustus 2008

Kualitas (Ukuran Six Sigma)

Ukuran-ukuran dalam six sigma berkaitan dengan defect (cacat). Ukuran akhir yang ingin diketahui adalah level sigma atau sigma quality level. Berikut ini adalah ukuran-ukuran Six Sigma menurut Welch J.F. (2000) yang pada akhirnya diketahui level sigma:
1. Unit (U)
Jumlah part, sub-assy atau sistem yang diukur atau diperiksa. Sebuah item yang sedang diproses, atau produk atau jasa akhir yang sedang dikirim kepada pelanggan-sebuah mobil, pinjaman hipotek, hotel stay, bank statement, dan sebagainya.
2. Defect (cacat)
Segala sesuatu yang membuat customer tidak puas. Kegagalan untuk memenuhi persyaratan pelanggan / kinerja standar – bak mesin bocor, penundaan dalam closing pinjaman hipotek, hapusnya reservasi, statement error dan sebagainya.
3. Defective (D)
Semua unit yang berisi sebuah defect. Dengan demikian, sebuah mobil dengan sembarang defect, secara teknik sama defect dengan sebuah mobil dengan 15 defect.
4. Opportunity (OP)
Karakteristik yang diperiksa atau diukur, dalam hal ini yang digunakan adalah Critical to quality (CTQ). Karena sebagian besar produk atau jasa memiliki cacat. Jumlah peluang cacat pada sebuah mobil, misalnya, mungkin labih dari 100. Ada tiga langkah utama dalam menentukan jumlah opportunity yaitu:
Ø Membuat daftar pendahuluan dari jenis cacat.
Ø Menentukan yang mana actual defect, kritis bagi konsumen dan spesifik.
Ø Periksalah jumlah peluang yang diusulkan terhadap standar.
5. Defect Per Unit (DPU)
Ukuran ini merefleksikan jumlah rata-rata dari defect, semua jenis, terhadap jumlah total unit dari unit yang dijadikan sampel.
………….……………………………………….. ( 2 – 1 )
Total Opportunity (TOP)
………….…………………………………….. ( 2 – 2 )
6. Defect Per Opportunity (DPO)
Menunjukan proporsi defect atas jumlah total peluang dalam sebuah kelompok.
.………………………………. ( 2 – 3 )




7. Defect Per Million Opportunity (DPMO)
Kebanyakan ukuran-ukuran peluang defect diterjemahkan ke dalam format DPMO, yang mengindikasikan berapa banyak defect akan muncul jika ada satu juta peluang dalam lingkungan pemanufakturan secara khusus, DPMO, seringkali disebut “PPM”, singkatan dari “parts per million”
……………………………………( 2 – 4 )
8. Ukuran Sigma
. ..( 2 – 5 )

Tidak ada komentar: